Translate

Selasa, 28 April 2015

PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P (Kasmir, 2008).

Penilaian kredit dengan metode analisis 5C, yaitu:

ü  Character
Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit harus dapat dipercaya yang tercermin dari latar belakang nasabah baik latar belakang yang bersikap pekerjaan maupun yang bersifat  pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya. Menurut Dendawijaya (2005) informasi mengenai calon debitur dapat diperoleh dengan cara bekerjasama dengan kalangan perbankan maupun kalangan bisnis lainnya. Informasi dari kalangan perbankan diperoleh melalui surat menyurat atau koresponden antar bank yang dikenal dengan bank informasi, termasuk permohonan resmi kepada Bank Indonesia (BI) untuk memperoleh informasi tentang calon debitur, baik mengenai  pribadinya maupun perusahaan atau bisnis yang dimiliki.

ü  Capacity
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

ü  Capital
Penggunaan modal yang efektif dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

ü  Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

ü  Condition
Kondisi ekonomi pada masa sekarang dan yang akan datang harus dinilai sesuai dengan sektor masing-masing. Prospek usaha dari sektor yang dijalankan oleh nasabah juga harus dinilai. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

Menurut Dendawijaya (2005) ada satu sisi lagi yang harus diketahui dalam pemberian kredit, yaitu constraints. Kendala merupakan faktor hambatan atau rintangan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada pada suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat dilaksanakan, misalnya pendirian suatu pabrik farmasi yang akan memproduksi obat

antibiotika dan vitamin, tetapi merencanakan untuk mengolah ganja dan ecstasy, maka permohonan kredit ini sulit untuk dikabulkan.

Penilaian kredit dengan metode analisis 7P sebagai berikut:
v  Personality
Personality (kepribadian) adalah sifat dan perilaku yang dimiliki calon debitur yang mengajukan permohonan kredit bersangkutan, dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit. Jika kepribadiannya baik maka kredit dapat diberikan.Sebaliknya apabila kepribadiannya jelek maka kredit tidak dapat diberikan. Alasannya adalah karena kepribadian yang baik akan berusaha membayar pinjamannya sedangkan kepribdian yang jelek akan sulit membayar pinjamannya. Kepribadian calon nasabah ini dapat diketahui dengan mengumpulkan informasi tentang keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan pergaulannya. menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga  mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

v  Party
Mengklasifikasikan nasabah dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

v  Purpose
Purpose (tujuan) adalah tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitur, apakah untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. Tujuan kredit ini akan menjadi hal yang menentukan apakah permohonan calon debitur disetujui atau ditolak. Apabila kredit digunakan sebgai kegiatan konsumtif maka kredit tidak dapat diberikan, tetapi jikadigunakan sebagai modal kerja (produktif) maka kredit dapat diberikan. Jadi, analisis kredit harus mengetahui secara pasti tujuan dan penggunaan kredit yang akan diberikan sehingga dapat dipertimbangkan

v  Prospect
Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan dan mempunyai prospek atau sebaliknya. Prospect adalah prospek perusahaan dimasa datang,apakah akan menguntungkan (baik) atau merugikan (jelek). Jika prospek terlihat baik maka kredit dapat diberikan, sebaliknya jika jelek akan ditolak. Oleh karena itu analisis kredit harus mampu mengestimasi masa depan perusahaan calon debitur agar pengembalian kredit menjadi lancar.

v  Payment
Payment (pembayaran) adalah mengetahui bagaimana pembayaran kembali kredit yangdiberikan hal  ini dapat diketahui jika analisis kredit memperhitungkan kelancaran penjualan dan pendapatan calon debitur sehingga dapat memperkirakan kemampuannya untuk membayar kembali kredit tersebtu sesuai dengan perjanjian.

v  Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode  apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi  dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

v  Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan  jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa  jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.





Menurut Hasibuan (2005), ada satu asas lagi yang harus dianalisis sebelum memberikan kredit yaitu asas 3R. 
Ø  Returns
Returns adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah memperoleh kredit. Apabila hasil yang diperoleh cukup untuk membayar pinjamannya dan sekaligus  membantu perkembangan usaha calon debitur bersangkutan maka  kredit diberikan dan begitu pula sebaliknya.

Ø  Repayment
Repayment adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit oleh calon debitur, tetapi  perusahaanya tetap berjalan.

Ø  Risk Bearing Ability
Risk bearing ability adalah memperhitungkan besarnya  kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi risiko, apakah risikonya besar atau kecil. Kemampuan perusahaan menghadapi risiko ditentukan oleh besarnya modal dan strukturnya, jenis bidang usaha dan manajemen perusahaan  bersangkutan. Jika risk bearing ability perusahaan besar maka kredit tidak diberikan dan sebaliknya.


Sabtu, 18 April 2015

TUGAS MAHASISWA



Tugas ke-1
Robert T Kiyosaki  mengatakan Untuk memiliki kebebasan finansial, Anda mutlak harus memiliki Kecerdasan Finansial/ FC (Financial Quotient). Untuk memiliki kecerdasan finansial, Anda tidak perlu jenius secara IQ namun hanya membutuhkan upaya untuk merubah persepsi atau pola pikir Anda tentang uang. Benarkah jika semakin kaya seseorang maka ia harus semakin sibuk


Menurut Robert T Kiyosaki, penulis best seller "Rich Dad Poor Dad", untuk memperoleh penghasilan, anda bisa mendapatkannya dari 4 quadran berikut ini:






Skema Cash Flow Qudrant oleh Rober T Kiyosaki

1.       KUADARAN "E" (EMPLOYEE / KARYAWAN)
Anda bekerja untuk ORANG LAIN, dimana anda telah terikat untuk bekerja dengan waktu tertentu dan dengan penghasilan yang tertentu juga.

2.      KUADRAN "S" (SELF EMPLOYED / PROFESIONAL /SMALL BUSINESS)
Anda bekerja untuk DIRI ANDA SENDIRI, dimana anda tidak terikat secara waktu dan penghasilan, tetapi anda harus BEKERJA SEMAKIN KERAS (menghabiskan lebih banyak waktu), untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar.

3.      KUADRAN "B" (BUSINESS OWNER / PEMILIK BISNIS)
Anda bisa mendapatkan penghasilan dari SISTEM, dimana dalam sistem ini ORANG LAIN bekerja untuk ANDA. Jadi anda tidak terikat waktu, tetapi penghasilan tak terbatas.

4.      KUADRAN "I" (INVESTOR / PENANAM MODAL)
Anda mendapatkan penghasilan dengan menanam modal, sehingga UANG bekerja untuk ANDA.

Anda lihat perbedaan mendasar dari 4 kuadran diatas, pada kuadran 1 dan 2, penghasilan anda linier terhadap waktu yang anda miliki, artinya semakin anda kaya maka semakin sibuklah Anda!

Jadi pertanyaannya: Sampai kapan Anda sanggup untuk SIBUK?

Apakah hidup ini hanya akan anda habiskan untuk mendapatkan UANG? Dan kalau Anda tidak bekerja maka tidak akan mendapat uang...

Menurut sebuah penelitian terbukti bahwa pada usia 35 tahun kualitas kehidupan seseorang berada dipuncak, sehingga semakin lama semakin menurun. SUDAHKAN SIAPKAH ANDA?

Pada kuadran kiri atau 1 dan 2, orang memilih untuk mendapatkan KEAMANAN. Karena menurut mereka, jika setiap bulan menerima penghasilan akan aman.. Padahal kalau di PHK atau sakit? Penghasilan hilang seketika..!

Jadi yang diperoleh sebenarnya adalah KEAMANAN KERJA bukan keamanan penghasilan.

Pada kuadran kanan atau 3 dan 4, orang memilih untuk mendapatkan KEBEBASAN. Bebas berusaha untuk mendapatkan penghasilan berapapun yg mereka inginkan!!! Jadi dia bisa mendapatkan KEBEBASAN PENGHASILAN dan WAKTU.

Kembali pada tulisan Robert T. Kiyosaki : Jika anda ingin mendapatkan penghasilan tak terbatas namun waktu yang anda miliki semakin luang maka Anda harus masuk ke kuadran Kanan 3 atau 4.

TETAPI Apakah untuk itu semudah anda berganti karier? TIDAK MUDAH! Untuk masuk kuadran 4 Anda sudah tentu harus punya BANYAK UANG untuk di investasikan. Jika anda punya maka anda hanya perlu FQ atau Kecerdasan Finansial, sehingga anda mampu mengendalikan RESIKO. Untuk anda berpindah ke kuadran 3 maka anda harus MENCIPTAKAN SISTEM, atau MEMBELI SISTEM yang sudah ada. Untuk menciptakan sistem dibutuhkan kemampuan luar biasa dan EQ atau Kecerdasan Emosional, dalam membuat sistem baru banyak orang yang harus melalui berbagai rintangan dan kegagalan dan sebelum mencapai kesuksesan seringkali harus gagal lebih dari 3 kali.

Tag:
pengertian Cashflow Quadrant, Apa Itu Cashflow Quadrant, Bagaimana mengelola Cashflow Quadrant kita, Cashflow Quadrant dalam kehidupan

 Tugas ke-2



Ini adalah segitiga “B-I Triangle”-nya pak Robert T. Kiyosaki. Kenapa disebut segitiga B-I? B-I berarti Business-Investor seperti yang kita lihat di buku pak Robert yang judulnya “Cashflow Quadrant”. Segitiga ini menunjukkan apa yang diperlukan oleh seorang Business Owner atau Investor dalam menjalankan bisnisnya.
Seperti kita lihat segitiga tersebut dilingkupi 3 sisi outline: MISSION, TEAM, LEADERSHIP. Dan di dalamnya terdapat 5 baris unsur bisnis : CASHFLOW, COMMUNICATION, SYSTEM, LEGAL, PRODUCT. 5 unsur di dalamnya sangatlah penting, dan 3 sisi outline itu lah yang menguatkan 5 unsur di dalamnya.
Di sisi dalam segitiga ini terdapat:
1.      CASHFLOW : Mengapa ditaruh di bagian terbawah? Karena cashflow atau arus kas adalah syarat dasar yang fundamental bagi sebuah bisnis untuk berjalan. Apabila bisnis tidak menghasilkan PROFIT dan menjaga CASH-nya buat apa anda melakukan bisnis?
2.      COMMUNICATION : Komunikasi kita dengan staff berupa manajemen-leadership, komunikasi kita dengan konsumen berupa marketing-promosi-negosiasi-selling, komunikasi kita dengan pihak investor, komunikasi kita dengan lingkungan bisnis kita, komunikasi kita dengan masyarakat umum. Unsur ini terletak di nomor dua dari bawah, karena tanpa komunikasi yang benar kita tentu tidak dapat menjalankan bisnis dengan benar. Ingat kata Pak Putu Putrayasa: “sebagian besar masalah yang kita hadapi adalah masalah komunikasi”
3.      SYSTEM : Setelah komunikasi ada sistem. Dengan sistem kita bisa membentuk suatu pola dalam bisnis kita. Dengan adanya sistem bisnis yang baik, bisnis kita dapat berjalan dengan baik pula, bagaikan roda-roda bergerigi yang ditata dengan baik. Yang menghasilkan mesin otomatis sehingga kita tidak perlu terjun langsung di dalamnya.
4.      LEGAL : Anda tahu apa itu legal? Legal adalah semacam pendaftaran merek, badan hukum, kontrak perjanjian, dsb. Ditaruh di nomor 2 dari atas, karena Legal berperan untuk memayungi apa yang kita bentuk pada Cashflow, Communication, dan System. Kalau kita tidak terdaftar di pemerintahan ataupun punya badan hukum yang jelas, ketiga hal di bawahnya akan menjadi percuma karena Bisnis dapat dilibas kapanpun oleh kompetitor kita.
5.      PRODUCT : Diberikan tempat di paling atas, posisi yang paling lancip. Karena produk adalah front liner bisnis kita. Suatu unsur yang akan menembus pasar, berbicara kepada masyarakat, dan unsur paling dekat yang memberi kehidupan kepada bisnis kita. Sudahkah produk anda berperan seperti itu?
Nah ke 5 unsur tersebut tidak akan dapat ditopang kuat kecuali didukung oleh 3 unsur Outline yang tergambar di segitiga ini. Di sisi outline segitiga ini terdapat:
1.      MISSION : Sudahkah jelas misi apa yang ingin kita bangun dari membuat bisnis? Contoh misi jelas yang saya lihat dari Rabbani adalah “menjilbabkan seluruh wanita muslim Indonesia”. Di bukunya, Sharon Lechter mengatakan: “bisakah bisnis dimulai hanya untuk menciptakan profit dan berhasil? Tentu saja bisa. Namun bisnis yang mengadopsi misi spiritual dapat menciptakan tujuan yang lebih besar”. Bangun misi bisnis yang jelas, agar bisnis dapat terarah dengan baik.
2.      TEAM : Ciptakan team yang tangguh untuk menangani ke 5 unsur di dalam segitiga ini dengan spesialisasinya masing-masing.
3.      LEADERSHIP : Sudahkah anda menjadi pemimpin yang baik? pemimpin yang baik adalah seperti yang tertulis di note yang dikutip pak Joko Mukti (lihat di sini: http://www.facebook.com/notes/ilik-sas/just-sharing-mas-bro-mbak-sis-about-pemimpin-bermental-kewirausahaan/1893973158291 )